Rabu, 27 Oktober 2010

cara merawat kuku agar indah


Bagi perempuan (mungkin juga pria), setiap inci dari bagian tubuhnya butuh mendapat perhatian, termasuk kuku. Di pasaran banyak produk kosmetika yang dikhususkan untuk perawatan kuku. Ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan sendiri guna menjaga kuku kamu tetap bersih, sehat, dan indah. Simak tips berikut ini:
  1. Jangan berlama-lama di bawah terik matahari atau berenang, karena dapat membuat kuku kering. Untuk mengatasinya kamu bisa menggunakan pelembab segera setelahnya.
  2. Bagi kamu yang memiliki kuku rapuh dan patah atau mudah sobek, usahakan agar kuku kamu tetap lembap.
  3. Jangan terlalu sering memakai cat kuku, karena dengan begitu kamu memberikan kesempatan kuku untuk ‘bernafas’.
  4. Simpan hand body atau krim kulit di dekat dapur, agar kamu bisa mengoleskannya setiap kamu selesai mencuci tangan atau piring. Lebih baik kamu mengenakan sarung tangan sewaktu melakukan pekerjaan rumah tangga atau berkebun, tetapi sebelum memakai sarung tangan terlebih dahulu oleskan hand body ke tangan kamu.
  5. Sebelum kamu melakukan pekerjaan kotor seperti membersihkan debu atau berkebun, sebelumnya tancapkan kuku ke sabun batang, loh kok? Iya, tujuannya adalah untuuk mencegah kotoran melekat di kuku, selain itu juga agar lebih mudah dibersihkan.
  6. Jika kuku kamu sudah pendek, jangan terus dipotong ya.



menyiapkan tempat tidur pasien


. Cara kerja tindakan membereskan tempat tidur (bad making)
  1. Menyiapkan tempat tidur tanpa pasien
  1. Cuci tangan
  2. Letakkan seprei dengan lipatan memanjang dengan garis tengahnya untuk menentukan tengah-tengah tempat tidur
  3. Masukkan seprei bagian kepala ke bawah kasur kira-kira 30 cm.
  4. Masukkan seprei bagian kaki ± 25 cm, lalu kita membuat sudut dari kepala, terus ke bagian kaki.
  5. Masukkan sisi-sisi dari seprei ke bawah kasur

  1. Letakkan perlak melintang ± 50 cm dari garis kasur bagian kepala, lalu dimasukkan ke bawah kasur bersama-sama.
  2. Letakkan selimut ± 15 cm dari garis kasur bagian kepala, masukkan selimut bagian kaki ke bawah kasur bersama-sama.
  3. Sarung bantal dipasang, bantal diletakkan dengan bagian yang tertutup kejurusan pintu.
  4. Bereskan alat-alat lalu cuci tangan
  5. 1. Melipat Sisi dengan Cara “mitred corners”
Selipkan seprei di bagian bawah tempat tidur dan biarkan bagian sisi lepas. Angkat sisi seprei, sekitar 45 cm (18 inchi) dari sudut ranjang. Selipkan bagian top sheet yang tergantung lepas dekat sudut tempat tidur. Sisi seprei lipat ke bawah tempat tidur

  1. 2. Melipat Seprei atau Selimut di Tempat Tidur
Setelah seprei atau selimut dipasang di atas tempat tidurangkat dulu bagian tengah bawah sekitar 30 cm (12 inchi) ke atas sebelum anda selipkan ke bawah kasur. Kemudian lipat ke satu sisi sedemikian rupa sehingga merupakan ploi bara selipkan seprei atau selimut tersebut ke bawah kasur .
Mengganti Sarung Bantal
Masukkan tangan ke dalam sarung bantal, pegang sudut-sudut terjauh bantal tersebut lalu lipatkan posisinya di dalam sarung bantal. Secara bertahap masukkan bantal ke dalam sarungnya.

Membereskan tempat tidur yang ditempati pasien
à    Oleh satu perawat
  1. Tempatkan kursi memunggungi sisi bawah tempat tidur.
  2. Lepaskan alas pada satu sisi tempat tidur, baru pada sisi yang lain.
  3. Angkat semua bantal kecuali satu.
  4. Lepaskan sarung bantal, letakkan bantal di kursi.

Mengganti alas tempat tidur (seprei)
  1. Rapikan penutup kasur.
  2. Letakkan seprei bersihseparuh tergulung memanjang menyebelah gulungan seprei kotor. Selipkan separuh seprei dan atur sudutnya dengan cara “mitre”.
  3. Kalau menggunakan alas plastik gulung di setengah bagian tempat tidur lalu selipkan. Jika menggunakan alas khsus yang prelu diganti, tempatkan dahulu yang bersih setengah tergulung memanjang di samping yang kotor dan selipkan separuh sisanya. Kalau alas khusus ini bersih, tarik dan selipkan.
  4. Palingkan pasien sehingga berbaring pada punggung, melewati kain yang tergulung terus ke sisi yang lain.tarik bantal perlahan ke sisi anda dan jaga agar kepala pasien tetap di atas bantal.
  5. Pergilah ke sisi lain tempat tidur, tarik dan angkat alas yang kotor, luruskan penutup kasur. Kalau alas masih bersih dan tidak perlu diganti maka luruskan. “mitre” sudut-sudutnya dan selipkan di bawah kasur. Tarik masuk alas khusus dan lapis plastiknya lalu selipkan.
10.  Kalau anda mengganti seprei, gulung seprei yang bersih.selipkan dan susun sudutnya dengan cara “mitre”. Lepaskan kembali gulungan dan selipkan lapisan plastik dan alas khusus tersebut.
11.  Gulingkan pasien agar berbaring terlentang di tengah tempat tidur. Tempatkan pada posisi yang nyaman. Ganti sarung bantal apabila perlu dan tempatkan kembali.
Menggantikan selimut
12.  Angkat tutup atas atau selimut yang menutupi pasien, kalau memang ada. Ganti dengan yang bersih apabila perlu. Bereskan tempat tidur, lipat tutup atas atau selimut dan “mitre” sudutnya. Lipat tutup atas di atas bedcover. Ganti tutup atas dan duvet sesuai kondisi.
13.  Perhatikan agar pasien cukup nyaman.
Penanganan Akhir
Bersihkan semua peralatan.  Letakkan kembali perabot yang tadi dipindahkan. Jangan lupa untuk mencuci tangan.
à    Oleh dua perawat
  1. Tempatkan kursi memunggungi tempat tidur.
  2. Lepaskan semua alas.
  3. Angkat semua bantal kecuali satu. Lepaskan sarungnya. Letakkan di atas kursi.
  4. Angkat selimut dan alas teratas secara terpisah. Lipat sepertiga atas sampai ke tengah, juga sepertiga bagian bawah. Angkat bersama-sama dan letakkan di atas kursi. Masukkan kain di keranjang atau kantung plastik. Biarkan pasien tertutup satu lapis alas dan selimut kalau ruangan cukup dingin.
  5. Palingkan ke satu sisi tempat tidur. Perhatikan agar kepalanya terletak di atas bantal dan kakinya tertopang dengan baik .
  6. Pegang pasien kuat-kuat saat dia berada di pinggir tempat tidur, yang lain menggulung setiap alas secara terpisah ke bagian tengah tempat tidur  Kalau tidak di pasang yang baru, betulkan yang lama agar tidak berkerut. Buang semua kotoran yang ada di atas.
Mengganti alas tempat tidur (sprei)
  1. Rapikan penutup kasur.
  2. Pasang sprei separuh tergulung memanjang di sebelah yang kotor. Selipkan separuh sprei dan atur sudutnya dengan menyelipkannya
  3. Kalau anda menggunakan alas plastik maka gulung tengah tempat tidur lalu selipkan. Kalau menggunakan alas yang perlu dig anti, tempatkan alas setengah tergulung memanjang, di samping alas kotor dan selipkan sisanya ). Kalau alas khusus ini bersih, tarik dan selipkan.
10.  Pindahkan bantal ke sisi lain, palingkan pasien ke atas kain tersebut ke sisi yang lain.
11.  Tarik dan angkat alas yang kotor. Luruskan penutup kasur. Kalau alas masih bersih dan tak perlu diganti, rapikan sudut-sudutnya dan selipkan di bawah kasur. Tarik masuk alas khusus dan lapis plastiknya lalu selipkan.
12.  Kalau anda mengganti sprei, gulung sprei, selipkan dan rapikan sudutnya. Lepaskan kembali gulungan dan selipkan lapisan plastik alas khusus tersebut
13.  Gulingkan pasien agar terbaring terlentang di tengah tempat tidur, ganti sarung bantal jika perlu.
Mengganti tutup atas tempat tidur
14.  Angkat tutup atas atau selimut yang menutupi pasien. Ganti dengan yang bersih. Bereskan tempat tidur, lipat tutup atas dan selimut, rapikan sudutnya. Lipat di atas bedcover.
15.  Perhatikan agar pasien cukup nyaman.
Penanganan Akhir
Bersihkan semua peralatan dan kembalikan perabot yang tadi dipindahkan. Jangan lupa untuk mencuci tangan.

  1. Membereskan tempat tidur pada pasien yang tidak dapat berbaring terlentang.
Jika kita mengurus seseorang yang tidak mampu berbaring terlentang ataupun keluar tempat tidur, maka sebaiknya modifikasi prosedur yang dijelaskan untuk tempat tidur yang ditempati pasien yang dapat berbaring.
  1. Jangan palinkan pasien ke satu sisi. Tapi angkat dan dudukkan di ujung tempat tidur dengan kaki menggantung ke satu sisi .
  2. Topang kaki yang menggantung itu dengan meja penopang khusus atau kursi kalau tingginya memang sesuai.
  3. Gulung semua alas ke bawah sampai ke bagian tengah tempat tidur.
  4. Setelah beres pindahkan pasien ke bagian atas tempat tidur dan dudukkan pada posisi yang nyaman sementara kita mengangkat alas yang kotor dan membereskan bagian bawah.
  5. Kalau bekerja sendiri gunakan bantal untuk menopang punggung pasien disaat pasien duduk.
  6. Tugas kita akan lebih mudah jika ada yang membantu. Maka satu orang dapat menopang pasien sementara yang lain mengangkat alas yang kotor dan membereskan tempat tidur

MERAWAT RAMBUT AGAR TIDAK RONTOK

Kerontokan rambut sangatlah mengganggu penampilan. Apalagi ketika mengenakan busana berwarna terang. Ada banyak penyebab kerontokan rambut, seperti ketidak seimbangan hormon akibat penyakit, program diet yang tidak seimbang atau proses kimia yang berlebihan, rambut yang dikeriting, diwarnai atau dibleach berkali-kali tanpa disertai perawatan (tonik dan creambath) yang terakhir.
Pemakaian ramuan tradisional yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan antara lain lidah buaya, daun orang-aring, daun mangkokan disarankan untuk mengatasi kerontokan dan menyuburkan rambut. Tapi terkadang proses pembilasan yang kurang bersih membuat iritasi kulit kepala dan dapat memperburuk kerontokan. Sebaiknya setelah menggunakan ramuan tradisional tersebut bilaslah rambut dengan air hangat hingga bersih. Setelah itu bilas lagi agar kutikula rambut menutup.
Sama halnya dengan obat atau produk lainnya, bila dipakai terus menerus akan membuat tubuh kita kebal sehingga tidak dapat lagi merasakan manfaatnya. Sebaiknya carilah shampoo lain dengan jenis yang cocok dengan kondisi rambut Anda. Pilih dua produk shampoo agar memperoleh hasil terbaik. Gunakan keduanya selang seling untuk keramas. Bila Anda masih penasaran terhadap penyebab kerontokan rambut dan langkah di atas tidak dapat membantu sebaiknya kunjungi dokter Anda untuk mendapat kepastian.

PERAWATAN LUKA

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA
1. Usia
Semakin tua seseorang maka akan menurunkan kemampuan penyembuhan
jaringan
2. Infeksi
Infeksi tidak hanya menghambat proses penyembuhan luka tetapi dapat juga
menyebabkan kerusakan pada jaringan sel penunjang, sehingga akan menambah
ukuran dari luka itu sendiri, baik panjang maupun kedalaman luka.
3. Hipovolemia
Kurangnya volume darah akan mengakibatkan vasokonstriksi dan menurunnya
ketersediaan oksigen dan nutrisi untuk penyembuhan luka.
4. Hematoma
Hematoma merupakan bekuan darah. Seringkali darah pada luka secara bertahap
diabsorbsi oleh tubuh masuk kedalam sirkulasi. Tetapi jika terdapat bekuan yang
besar hal tersebut memerlukan waktu untuk dapat diabsorbsi tubuh, sehingga
menghambat proses penyembuhan luka.
5. Benda asing
Benda asing seperti pasir atau mikroorganisme akan menyebabkan terbentuknya
suatu abses sebelum benda tersebut diangkat. Abses ini timbul dari serum, fibrin,
jaringan sel mati dan lekosit (sel darah merah), yang membentuk suatu cairan
yang kental yang disebut dengan nanah (“Pus”).
6. Iskemia
Iskemi merupakan suatu keadaan dimana terdapat penurunan suplai darah pada
bagian tubuh akibat dari obstruksi dari aliran darah. Hal ini dapat terjadi akibat
dari balutan pada luka terlalu ketat. Dapat juga terjadi akibat faktor internal yaitu
adanya obstruksi pada pembuluh darah itu sendiri.
7. Diabetes
Hambatan terhadap sekresi insulin akan mengakibatkan peningkatan gula darah,
nutrisi tidak dapat masuk ke dalam sel. Akibat hal tersebut juga akan terjadi
penurunan protein-kalori tubuh.
8. Pengobatan
· Steroid : akan menurunkan mekanisme peradangan normal tubuh terhadap
cedera
· Antikoagulan : mengakibatkan perdarahan
· Antibiotik : efektif diberikan segera sebelum pembedahan untuk bakteri
penyebab kontaminasi yang spesifik. Jika diberikan setelah luka pembedahan
tertutup, tidak akan efektif akibat koagulasi intravaskular.

biografi

saya ummi rofikoh lahir di demak dan berdomisili di kalimantan dan melanjutkan study D3 keperawatan di universitas muhammadiyyah semarang.memiliki 3 bersaudara.saya anak pertama dan 2 adik laki-laki yang nakal dan nggemesin.
lahir pada tanggal 22 april `92. dengan ini perkenalan saya.terimakasih.